Note

Kenaikan Cadangan Minyak Mentah dan Bensin di AS Tekan Harga Minyak

· Views 38

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak berpeluang lanjut bergerak turun di tengah sentimen aksi profit taking para pelaku pasar dibalik meningkatnya cadangan minyak mentah dan bahan bakar di AS.

Sementara itu, sentimen secara keseluruhan masih solid karena kekhawatiran terhadap mengetatnya suplai dan ketegangan geopolitik.

Mengutip data Bloomberg pada penutupan Jumat (21/1/2022), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berdiri di posisi US$85,14 per barel, turun 0,41 poin atau 0,48 persen dari hari sebelumnya. Sedangkan, harga minyak Brent turun 0,49 poin atau 0,55 persen ke US$87,89 per barel.

Berdasarkan laporan dari Energy Information Administration (EIA) AS, cadangan bensin di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, melonjak 5,9 juta barel ke level tertinggi sejak Februari 2021. Sementara itu, untuk cadangan minyak mentah naik 515.000 barel.

EIA juga melaporkan sedikit penurunan dalam operasional kilang, yang indikasikan rendahnya permintaan untuk minyak mentah.

“Namun, untuk penurunan minyak berpeluang terbatas seiring masih adanya kekhawatiran terhadap suplai setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, produsen minyak terbesar ketiga di dalam kelompok OPEC,” terang Analis Monex Investindo Futures (MIFX) Faisyal dalam riset harian, dikutip Minggu (23/1/2022).

Sementara itu Rusia sebagai produsen minyak terbesar kedua dunia, juga telah membangun jumlah tentara yang besar di dekat perbatasan Ukraina, yang memicu kekhawatiran terhadap invansi.

Di sisi lain, International Energy Agency (IEA) pada Rabu (19/1/2022) mengatakan bahwa suplai minyak akan segera melampaui permintaan karena beberapa produsen yang akan memompa pada atau di atas level tertinggi sepanjang masa, sementara permintaan bertahan meskipun ada penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.

MIFX memperkirakan harga minyak berpeluang dijual menguji support di US$83,30 di tengah sentimen melonjaknya cadangan minyak mentah dan bensin di AS.

Namun, jika minyak mentah bergerak naik hingga menembus ke atas level US$84,35, berpeluang dibeli membidik resistance di US$84,50 per barel.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.