Note

Banyak Sentimen Positif, Harga Minyak Malah Turun, Ini Penyebabnya!

· Views 26

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah global terpantau turun pada perdagangan Kamis (20/1/2022), padahal terdapat sentimen dari gangguan pasokan di Timur Tengah yang harusnya bisa mendorong harga.

Mengutip data Bloomberg, Kamis (20/1/2022), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,39 poin atau 0,45 persen ke US$86,57 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent turun 0,36 poin atau 0,41 persen ke US$88,08 per barel.

Analis Monex Investindo Futures (MIFX) Faisyal menjelaskan harga minyak berpeluang bergerak naik dalam jangka pendek di tengah outlook kuatnya permintaan bahan bakar dan terganggunya suplai dalam jangka pendek.

“Namun, kenaikan dapat terbatas seiring meningkatnya cadangan minyak di AS,” jelasnya dalam riset, dikutip Kamis (20/1/2022).

Kekhawatiran pasar terhadap suplai telah meningkat akhir-akhir ini, khususnya setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, produsen minyak terbesar ketiga dalam kelompok OPEC.

Sementara itu, Rusia sebagai produsen minyak terbesar kedua di dunia, telah membangun kehadiran pasukan besar di dekat perbatasan Ukraina, memicu kekhawatiran terhadap invansi dan ketidakpastian suplai lainnya.

“Hal lain yang akan menopang kenaikan harga minyak adalah pemulihan permintaan bahan bakar secara luas pasca pandemi virus Corona,” imbuhnya.

Para pejabat dan analis OPEC juga mengatakan bahwa reli minyak dapat berlanjut dalam beberapa bulan kedepan, dan harga mungkin bisa mencapai US$100 per barel karena permintaan yang mengabaikan penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.

Namun, kenaikan harga minyak dapat terbatas karena melonjaknya cadangan minyak mentah dan bensin di AS dalam laporan American Petroleum Institute (API). 

API melaporkan cadangan minyak mentah AS naik 1.4 juta barel untuk pekan yang berakhir 14 Januari. Sementara itu cadangan bensin naik 3.5 juta barel.

Selanjutnya, pasar akan mencari katalis dari cadangan minyak mentah yang dilaporkan oleh Energy Information Administration (EIA) pada pukul 23:00 WIB.

MIFX memprediksikan minyak berpeluang dijual selama bergerak di bawah level resistance US$86,30, karena berpeluang bergerak turun menguji level support terdekat di US$85,00. 

“Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$86,30, minyak berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut menargetkan resistance selanjutnya di US$87,00 per barel,” tambahnya.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.