Note

Kekhawatiran Omicron Mereda, Harga Minyak Melonjak 5 Persen

· Views 34

Harga minyak mentah naik lebih dari 5 persen pada perdagangan awal pekan dan berlanjut hingga sesi Asia hari Selasa ditengah pulihnya sentimen pasar atas kabar terbaru yang menyebutkan bahwa varian Omicron kemungkinan tidak akan berdampak besar terhadap ekonomi global. Pada saat berita ini ditulis, minyak Brent berada pada kisaran $73.53 per barrel. Sedangkan minyak WTI (West Texas Intermediate) bergerak pada kisaran $70.03 per barrel atau menguat 0.07 persen secara harian.

Kekhawatiran Omicron Mereda, Harga Minyak Melonjak 5 Persen

Laporan terbaru dari otoritas Afrika Selatan mengatakan bahwa penderita Covid Omicron di sana hanya bergejala ringan dan tidak berbahaya. Hal ini mengonfirmasi pernyataan pejabat tinggi kesehatan AS, Anthony Fauci yang sehari sebelumnya mengatakan belum menemukan laporan dampak parah atas kemunculan varian Omicron di AS meski sejauh ini telah menyebar sepertiga negeri Paman Sam.

Gedung Putih mengatakan pada hari Senin untuk meninjau kembali larangan penerbagan dari delapan negara kawasan Afrika termasuk Afrika Selatan dalam waktu dekat. Langkah ini diambil sehubungan semakin mereda-nya kekhawatiran terhadap dampak Covid Omicron.

“Semua berita utama saat ini cenderung bullish dan momentum harga minyak tampak kembali cerah”, kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group. Apabila momentum kenaikan harga minyak di awal pekan dapat bertahan maka berpotensi membuka jalur penguatan mingguan pertama setelah terjebak di zona bearish selama empat pekan berturut-turut.

Kenaikan harga minyak pada sesi kemarin tidak terlepas dari keputusan bahwa Arab Saudi kembali menaikkan harga jual untuk pengiriman bulan Januari 2022 untuk negara Asia dan Amerika. Di samping itu, Menteri Perminyakan Irak, Ihsan Abdul Jabbar baru baru ini mengatakan ia memperkirakan harga minyak akan mencapai lebih dari $75 per barrel dalam waktu dekat.

Harga minyak juga didukung oleh mandeknya perkembangan perundingan AS-Irak terkait perjanjian nuklir. Hal ini membuat berkurang-nya prospek kenaikan ekspor minyak Iran jika perjanjian nuklir dengan negara barat gagal. Perlu diketahui, Iran selama ini dikenai sanksi larangan menjual minyak ke luar negeri oleh AS dan sekutu sebagai upaya menekan Iran untuk tunduk terhadap perjanjian nuklir tahun 2015.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.