Indeks KOSPI merosot lagi 13,87 poin atau 0,46 persen menjadi diperdagangkan di 2.980,42 poin
Seoul (ANTARA) - Saham Korea Selatan jatuh lagi pada perdagangan Kamis pagi, setelah risalah pertemuan terakhir Federal Reserve AS mengungkapkan kecenderungan hawkish, sementara kenaikan suku bunga oleh bank sentral Korea (Bok) dan peningkatan perkiraan inflasi 2022 mendukung spekulasi pengetatan lebih lanjut.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot lagi 13,87 poin atau 0,46 persen menjadi diperdagangkan di 2.980,42 poin, pada pukul 02.21 GMT, berada di jalur untuk penurunan sesi ketiga berturut-turut.

Dikutip dari Reuters, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melemah 1,20 persen dan 0,84 persen, memimpin penurunan, sementara LG Chem juga tergelincir 0,94 persen.

Bank sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga dan secara tajam merevisi prospek inflasi untuk tahun depan menjadi 2,0 persen pada Kamis, ketika kekhawatiran tentang meningkatnya utang rumah tangga dan harga-harga menunjukkan pengetatan kebijakan lebih lanjut tahun depan.

Itu terjadi setelah kenaikan suku bunga di Selandia Baru, kedua kalinya dalam dua bulan, dan beberapa pembuat kebijakan Fed mengatakan mereka akan terbuka untuk mempercepat program pembelian obligasi mereka dan menaikkan suku bunga jika kesengsaraan inflasi berlanjut.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 87,5 miliar won (73,53 juta dolar AS) di papan utama.

Won dikutip pada 1.189,9 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,29 persen lebih rendah dari penutupan sehari sebelumnya di 1,186,5.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.190,0 per dolar, turun 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.190,4.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,12 poin menjadi 108,52.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 3,7 basis poin menjadi 1,976 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan turun 0,9 basis poin menjadi 2,385 persen.

Baca juga: Saham China dibuka bervariasi, setelah menguat sesi sebelumnya
Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat 11,68 poin
Baca juga: Saham Australia datar, kenaikan penambang imbangi keuangan yang lemah

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021