Ekonomi Lesu, GDP Jepang Kuartal III Berkontraksi
Pada hari Senin (15/November), Biro Statistik Jepang merilis data GDP yang berkontraksi sebesar 3.0 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada kuartal ketiga. Kemerosatan ini lebih buruk ketimbang forecast ekonom yang memperkirakan penurunan sebesar 0.8 persen dari kenaikan 1.5 persen pada kuartal kedua. Kemunduran data GDP Jepang juga terlihat dalam basis kuartalan (Quarter-over-Quarter) yang tercatat berkontraksi 0.8 persen, lebih buruk dari ekspektasi penurunan 0.2 persen.
Secara umum, perekonomian Jepang belum menunjukkan tanda pemulihan yang solid sejak awal tahun. Pasalnya, ekonomi Jepang diketahui hanya berekspansi pada kuartal kedua, selebihnya yaitu kuartal pertama dan kuartal ketiga, data GDP berada di zona kontraksi.
Kemunduran yang terjadi pada perekonomian Jepang di sepanjang periode Juli-September tidak terlepas dari langkah pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah di awal kuartal ketiga. Pembatasan Covid-19 inilah yang memukul belanja konsumen, tercermin dari data konsumsi swasta yang berkontribusi lebih dari setengah perekonomian mengalami penurunan 1.1 persen, lebih buruk dari ekspektasi penurunan 0.5 persen.
“Konsumsi dan belanja modal Jepang selama kuartal ketiga cenderung lesu sehingga mendasari kemerosotan data GDP… Ekonomi dapat berangsur-angsur kembali pulih jika vaksinasi semakin meluas, namun kekhawatiran terhadap gelombang Covid-19 lainnya berpotensi masih membebani konsumsi tahun depan, ditambah oleh dampak berkepanjangan dari kekurangan pasokan chip dan memburuknya kondisi perdagangan”, ungkap Saisuke Sakai, ekonom senior Mizuho Research and Technologies.
Perhatian pasar selanjutnya tertuju pada rilis data inflasi grosir tahunan Jepang bulan Oktober yang kemungkinan mencapai 7.0 persen, melebihi kenaikan 6.3 persen pada bulan September. Jepang sejatinya tengah menghadapi stagflasi karena tingkat inflasi yang terus meningkat namun ekonomi justru berkontraksi. Kondisi ini dapat menekan belanja konsumen sehingga berpotensi berdampak sistemik bagi perekomomian Jepang kedepannya.
Rilis data GDP Jepang kuartal ketiga pagi ini tidak bedampak signifikan terhadap pergerakan mata uang Yen melawan dolar AS. Pair USD/JPY berada pada kisaran 113.94 atau menguat 0.08 persen secara harian. Secara garis besar, Yen masih tidak berkutik atas dominasi dolar AS yang selama beberapa sesi terakhir menguat signifikan karena didukung oleh ekspektasi Fed Rate Hike menyusul lonjakan inflasi AS yang terjadi baru baru ini.
Reprinted from SeputarForex,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.