Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) berakhir naik tajam pada perdagangan Selasa, mencatat lompatan terbesar dalam hampir tiga minggu karena chip kelas berat mengambil petunjuk dari rekor penutupan Wall Street semalam, sementara investor menyambut rencana pemerintah mencari inklusi ke dalam indeks pasar maju MSCI.

Indikator utama Bursa Efek Korsel, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup melonjak 34,55 poin atau 1,16 persen menjadi 3.013,49 poin, menandai kenaikan harian tertajam sejak 14 Oktober. Indeks acuan berakhir 0,28 persen lebih tinggi pada Senin (1/11/2021).

Fokus sekarang pada Federal Reserve (Fed) AS dan bank sentral Inggris (BoE) yang akan menggelar pertemuan kebijakan mereka pekan ini, setelah bank sentral Australia (RBA) mempertahankan suku bunganya tidak berubah, sementara mengabaikan target ultra-rendah untuk imbal hasil obligasi.

Menteri keuangan Korea Selatan mengatakan pemerintah akan mengupayakan agar negara tersebut dimasukkan ke dalam indeks pasar maju MSCI dan akan berkonsultasi dengan penyedia indeks global, menurut pernyataan kementerian.

Baca juga: Saham Korsel menguat didukung data ekspor, KOSPI terkerek 8,26 poin

Secara terpisah, kementerian keuangan mengatakan akan membeli kembali 2 triliun won obligasi negara sebagai bagian dari tindakan darurat untuk menstabilkan pasar obligasi lokal.

Raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 2,29 persen dan 0,94 persen, sementara perusahaan platform Kakao bertambah 1,99 persen.

Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 317,3 miliar won (270,18 juta dolar AS) di papan utama.

Inflasi konsumen negara itu telah meningkat mendekati puncak 10 tahun pada Oktober, memperkuat kasus untuk kenaikan suku bunga lagi tahun ini.

Won berakhir pada 1.174,4 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,18 persen lebih tinggi dari penutupan sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.174,5, sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.175,3.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,32 poin menjadi 108,15. Sementara itu, imbal hasil obligasi Pemerintah Korsel 10 tahun yang dijadikan acuan turun 3,5 basis poin menjadi 2,463 persen.

Baca juga: Saham Korea Selatan menguat didukung data ekspor yang optimis

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2021