Note

Inflasi Zona Euro Melambung, EUR/USD Melemah

· Views 49

Seusai rilis data inflasi Zona Euro hari ini (29/10/2021), pasangan mata uang EUR/USD melepas sebagian besar kenaikannya kemarin. Saat berita ditulis menjelang akhir sesi Eropa, EUR/USD telah merosot kembali sampai kisaran 1.1620-an. Pelaku pasar mengamati adanya kesenjangan antara data inflasi dan outlook kebijakan bank sentral Eropa (ECB).

Inflasi Zona Euro Melambung, EUR/USD Melemah

Eurostat melaporkan bahwa laju inflasi di kawasan 19 negara telah melambung dari 3.4 persen pada September 2021 menjadi 4.1 persen (Year-on-Year) pada Oktober 2021. Angka tersebut mengungguli ekspektasi konsensus yang hanya sebesar 3.7 persen, sekaligus merupakan rekor tertinggi sepanjang masa untuk pendataan inflasi yang diluncurkan tahun 1997 ini.

Pasar memperkirakan lonjakan inflasi yang sangat fantastis ini akan menciptakan dilema bagi bank sentral Eropa mendatang. Dalam pernyataan kebijakannya kemarin, ECB masih mempertahankan pendapatnya bahwa laju inflasi akan melunak tahun depan sehingga tak merasa perlu untuk mengubah kebijakan. Padahal, pelaku pasar menilai lonjakan inflasi di Zona Euro akan membutuhkan pengendalian dalam bentuk pengurangan pembelian obligasi (tapering) ataupun kenaikan suku bunga.

Baca Juga:   BERITA SAHAM KAMIS 20/12/2018 - GOLDEN ENERGY BAGI DIVIDEN INTERIM KEDUA Rp37,03 PER SAHAM

“Para investor tidak percaya pada apa yang dikatakan ECB,” kata Marios Hadjikyriacos, analis investasi senior dari broker XM, “Degan ekspektasi inflasi meroket, pasar akan bertaruh bank sentral bakal terpaksa untuk mengubah kebijakan lebih cepat, pertama-tama dengan memangkas program pembelian aset dan kemudian dengan kenaikan suku bunga kecil.”

Pakar strategi Danske Bank memperkirakan euro akan jatuh sampai USD1.10 dalam 12 bulan mendatang sembari mengatakan, “jika inflasi terbukti bertahan lebih lama, komentar hari ini membuat kami kurang yakin bahwa ECB pada akhirnya tidak akan mengubah kebijakan suku bunga.”

Pelaku pasar saat ini sudah hampir sepenuhnya memperhitungkan kenaikan suku bunga ECB sebesar 10 basis poin pada Juli 2022, serta nyaris dua kali kenaikan suku bunga per Oktober 2022. Sepekan lalu, pasar baru memperhitungkan satu kali kenaikan suku bunga per Oktober 2022. Sedangkan ECB bersikeras mempertahankan prakiraan kenaikan suku bunga setelah laju inflasi berkelanjutan di atas 2 persen, kemungkinan pada 2024.

Yield obligasi sejumlah pemerintah negara anggota Zona Euro mengalami kenaikan pesat dalam jangka pendek, lantaran asumsi bahwa lonjakan inflasi akan memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga lebih cepat. Namun, latar belakang ini gagal menggenjot nilai tukar euro.

Baca Juga:   Chew Marks Dengan $ 4 Juta Apakah AS Melihat Shaggy Dog Cerita

Euro bukan hanya melemah terhadap dolar saja. EUR/GBP melemah 0.2 persen ke kisaran 0.8440-an dan EUR/JPY terkoreksi 0.3 persen ke kisaran 132.30-an. EUR/CHF bahkan tumbang nyaris 0.5 persen ke kisaran 1.060, level terendahnya sejak Juli 2020.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.