Pertumbuhan Ekonomi Amerika Mengecewakan, Dolar AS Jeblok

Indeks doalr AS (DXY) tumbang sekitar 0.5 persen ke kisaran 93.40-an seusai rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat yang terlemah dalam masa pemulihan pasca-pandemi. Greenbank terpantau rontok terhadap rival-rival utamanya. EUR/USD melonjak 0.5 persen, sementara GBP/USD naik 0.3 persen dan USD/JPY melemah 0.35 persen.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pertumbuhan PDB AS hanya meningkat 2 persen (Quarter-over-Quarter) pada kuartal III/2021, setelah sempat melambung 6.7 persen pada kuartal kedua. Padahal, para ekonom memproyeksikan pertumbuhan setidaknya 2.7 persen.

Pertumbuhan yang lembek terjadi lantaran gangguan rantai pasokan dan lonjakan kasus COVID-19 kian mengancam kelancaran investasi dan belanja masyarakat Amerika Serikat. Perlambatan paling tajam terlihat pada konsumsi personal yang hanya tumbuh 1.6 persen setelah meroket 12 persen pada periode sebelumnya. Sementara itu, kekurangan pegawai dan pasokan bahan baku penting telah mengakibatkan para produsen kesulitan memenuhi permintaan. Penyedia jasa layanan juga kembali menghadapi tantangan gegara penyebaran virus COVID-19 varian Delta.

Masalah gangguan pasokan kemungkinan akan terus berlanjut hingga tahun 2022, meskipun kasus COVID-19 mungkin akan mereda menjelang akhir tahun ini. Di sisi lain, masalah gangguan pasokan ini sebenarnya mendukung lonjakan inflasi yang dapat mendesak Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga lebih awal.

Hal ini selaras dengan prakiraan The Fed. Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu mengatakan, “Risikonya jelas sekarang untuk kebuntuan (rantai pasokan) untuk berlangsung lebih lama dan karenanya (mengakibatkan) inflasi lebih tinggi. Kami sekarang memperkirakan inflasi yang lebih tinggi dan kebuntuan berlangsung hingga jauh ke tahun depan.”

Data klaim pengangguran pekanan AS yang dirilis malam ini juga mendukung perbaikan sektor ketenagakerjaan yang dibutuhkan The Fed untuk menaikkan suku bunga. Jumlah klaim pengangguran berkurang dari 291k menjadi 281k, lebih baik daripada prakiraan konsensus yang hanya memperkirakan penurunan sampai 290k.

Secara keseluruhan, data-data ekonomi AS yang dirilis hari ini memang menunjukkan dampak masalah rantai pasokan yang cukup signifikan bagi pertumbuhan. Namun, data tak mengusik ekspektasi tapering The Fed bulan depan maupun spekulasi seputar kenaikan suku bunga tahun depan. Dilihat dari perspektif ini, pelemahan dolar AS mungkin hanya bersifat sementara.