Note

Pasokan Ketat, Harga Minyak Kembali Capai level Tertinggi Multi Tahunan

· Views 27

Harga minyak mentah dunia menguat cukup signifikan pada perdagangan awal pekan (25/Oktober) karena didukung oleh semakin ketatnya pasokan dan kokohnya permintaan minyak dari kawasan Amerika Serikat dan Eropa jelang musim dingin. Minyak Brent bergerak pada kisaran $86.20 per barrel atau menguat 0.58 persen secara harian. Sementara itu, minyak WTI berada pada kisaran $84.54 per barrel atau menguat 0.46 persen dari harga open harian. Secara teknikal, harga minyak Brent saat ini berada pada level tertinggi sejak Oktober 2018, sedangkan posisi minyak WTI saat ini merupakan level tertinggi sejak akhir 2014.

Pasokan Ketat, Harga Minyak Kembali Capai level Tertinggi Multi Tahunan

“Dengan permintaan bahan bakar yang solid di Amerika Serikat dan kawasan lainnya di dunia menjaga pasokan tetap ketat. Dalam jangka pendek, pasar melihat tidak adanya intervensi dari negara produsen sehingga kondisi ini mendorong spekulan melepas posisi jual dan beralih pada posisi beli”, kata Tetsu Emori, CEO Emori Fund Management Inc.

Setelah lebih dari setahun terjadi kemerosotan permintaan minyak akibat pandemi, secara perlahan permintaan bahan bakar AS terus menunjukkan pemulihan. Data terbaru menunjukkan bahwa saat ini permintaan minyak negeri Paman Sam telah kembali ke area rata-rata lima tahun. Itu artinya, aktivitas ekonomi telah bergerak stabil seperti kondisi pra-pandemi.

Laporan dari Baker Hughes menyebutkan bahwa perusahaan minyak AS pekan lalu memangkas jumlah rig minyak dan gas alam untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan terakhir. Fakta inilah yang menjadi salah satu katalis yang mendongkrak harga emas hitam pagi ini.

Di samping itu, harga minyak juga didukung oleh kekhawatiran terhadap pasokan batubara di kawasan China, India dan Eropa. Hal ini mendorong pengalihan penggunaan minyak mengantikan batubara untuk pembangkit listrik.

Ditengah reli harga minyak yang signifikan akhir akhir ini, analis memperingkatkan potensi beberapa koreksi pada harga minyak dalam beberapa minggu mendatang. Reli harga minyak yang begitu tajam menyebabkan munculnya kehati-hatian di kalangan pelaku pasar.

“Secara persentase, kenaikan minyak WTI yang mencapai level tertinggi sejak 2014 mirip dengan pola tahun 2007 dan 2009 saat terjadi reli curam pada harga minyak. Sehingga kami berpendapat harga minyak dapat mengalami koreksi dalam waktu dekat”, kata Emori.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.