Note

Dolar AS Ambrol, Rupiah Terkuat di Asia

· Views 32

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan nilai tukar rupiah di hadapan dolar AS paling besar di Asia lantaran dolar AS tertekan hasil inflasi yang melanjutkan laju kenaikan.

Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (14/10/2021) rupiah ditutup menguat 100 poin atau 0,70 persen ke Rp14.117 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS turun 0,65 poin atau 0,69 persen ke 93,86.

Sementara, mata uang lainnya di Asia seperti dolar Singapura menguat 0,31 persen ke SG$1,3 per dolar AS. Kemudian, won Korea Selatan menguat 0,57 persen ke 1.186 won per dolar AS. 

Nilai tukar rupee India juga menguat 0,14 persen ke 75,26 rupee per dolar AS, dan dolar Hong Kong menguat tipis 0,01 persen ke HK$7,77 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan, dolar AS jatuh dari level tertinggi satu tahun pada Rabu karena imbal hasil treasury 10 tahun turun setelah data inflasi AS menunjukkan kelanjutan kenaikan harga.

Sementara itu, risalah dari pertemuan Federal Reserve pada September juga mengkonfirmasi tapering akan dimulai segera.

Indeks harga konsumen AS naik 0,4 persen bulan lalu versus kenaikan 0,3 persen yang diantisipasi oleh para ekonom. Tahun ke tahun, CPI meningkat 5,4 persen atau naik dari 5,3 persen pada Agustus.

Selanjutnya, imbal hasil pada treasury jangka pendek, yang biasanya bergerak seiring dengan ekspektasi suku bunga, meningkat setelah laporan tersebut, sementara imbal hasil yang lebih lama untuk jangka 10 tahun turun.

“Ini menunjukkan pasar masih belum menetapkan harga dalam periode inflasi yang berkelanjutan. Kesenjangan antara catatan treasury dua tahun dan 10 tahun ditutup ke level tersempit dalam dua pekan setelah melebar ke level tertinggi dalam tiga bulan,” tulis Ibrahim dalam riset harian.

Selain itu, lonjakan harga energi telah menambah kekhawatiran inflasi dan memicu taruhan bahwa Fed mungkin perlu bertindak lebih cepat untuk menormalkan kebijakan daripada yang diproyeksikan sebelumnya.

Risalah dari pertemuan kebijakan The Fed pada September juga mengisyaratkan bahwa para gubernur bank sentral dapat mulai mengurangi stimulus pada pertengahan November, meskipun masih ada ancaman dari inflasitinggi.

Dari sisi internal, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2021 yang sebentar lagi akan dirilis diperkirakan akan tumbuh sekitar 3,5 sampai 4,5 persen year on year (yoy),

“Walaupun turun dari kuartal kedua 2021 sebesar 7,07 persen, pemerintah masih optimistis bahwa perekonomian akan kembali bangkit,” jelasnya.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka  berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.080 - Rp14.130 per dolar AS.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.