Note

Selain Harga CPO, Ini Sentimen Penggerak Saham Emiten Perkebunan

· Views 34

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah dipercaya akan membawa pengaruh signifikan terhadap kinerja emiten perkebunan di kuartal IV/2021.

Namun ada beberapa sentimen positif maupun negatif lain yang akan mempengaruhi kinerja emiten perkebunan di tiga bulan terakhir 2021 ini.

Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy menyampaikan bahwa kenaikan harga crude palm oil atau CPO tentu berdampak positif kepada emiten-emiten perkebunan.

“Pengaruhnya tentu positif karena harga CPO menembus all time high sehingga laba bersih emiten perkebunan akan naik,” ungkap Budi kepada Bisnis, Rabu (6/10/2021).

Adapun sentimen positif lain yang akan dirasakan oleh emiten perkebunan yaitu penurunan tarif pungutan ekspor

Ada sentimen positif lainnya yaitu tarif pungutan ekspor CPO turun. Pada awal semester II lalu, pemerintah Indonesia diketahui merevisi tarif pungutan ekspor CPO Indonesia yang berlaku efektif sejak 2 Juli 2021.

Dalam peraturan terbaru tersebut, pemerintah menetapkan tarif pungutan ekspor CPO sebesar US$55 per ton jika harga CPO di bawah US$750 per ton.

Selanjutnya, tarif pungutan ekspor CPO akan meningkat sebesar US$20 per ton setiap kenaikan harga CPO sebesar US$50 per ton. Tarif pungutan akan mencapai level maksimal yaitu sebesar US$175 per ton jika harga CPO berada di atas level US$1,000 per ton.

Selanjutnya di sisi lain, Budi mengungkapkan bahwa kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) secara bertahap akan menjadi sentimen negatif bagi kinerja emiten-emiten perkebunan.

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa peak season dari produksi kebun yang akan menaikkan suplai juga perlu diwaspadai oleh emiten perkebunan.

Berdasarkan data dari Bursa Malaysia pada Rabu (6/10/2021), harga CPO untuk kontrak Desember 2021 sempat mencapai harga tertinggi pada 4.879 ringgit per ton sebelum tiba di harga setelmen 4.738 ringgit per ton.

Sementara itu, harga CPO berjangka kontrak pengiriman bulan Januari 2022 terpantau naik 130 poin ke 4.646 ringgit per ton setelah sempat mencapai titik tertingginya pada 4.780 ringgit per ton.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.