Analisis untuk EUR/USD. Rekap FOMC: plot titik hawkish dan prospek untuk mengurangi QE.

Menyusul hasil pertemuan Fed, pasangan Euro/Dolar mencapai level terendah empat minggu di 1.1685. Namun, gagal mendekati level terendah tahunan di 1.1664. Secara umum, pembuat kebijakan Fed tidak menakut-nakuti tetapi juga tidak melebihi ekspektasi mereka. Kemarin, beberapa analis mengantisipasi kejutan hawkish, tetapi sia-sia. Regulator melakukan persis seperti yang diperkirakan banyak trader. Hasil pertemuan pasti akan menguntungkan Greenback, terutama setelah Fed menurunkan prospeknya untuk banyak indikator ekonomi makro utama. Terlepas dari laporan Nonfarm Payrolls yang lemah secara tak terduga untuk bulan Agustus dan melemahnya inflasi, Fed masih berniat untuk menormalkan kebijakan moneter, meskipun tidak terburu-buru untuk mengambil tindakan yang tepat.

"Kami juga membahas langkah yang tepat terhadap pengurangan pembelian aset setelah kondisi ekonomi memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam panduan Komite. Meskipun tidak ada keputusan yang dibuat, para peserta umumnya memandang bahwa, selama pemulihan tetap di jalurnya, proses pengurangan bertahap yang berakhir sekitar pertengahan tahun depan kemungkinan sudah tepat," kata Powell dalam konferensi pers. Jadi, jika inflasi dan ketenagakerjaan mencapai tingkat target, bank sentral dapat memperlambat pembelian obligasi. Fed juga mengisyaratkan bahwa tapering dapat dimulai pada bulan November. Jadi, menurut sang kepala Federal Reserve, teks komunike terakhir dibuat sedemikian rupa untuk menyampaikan pesan kepada pasar bahwa kondisi yang diperlukan untuk memulai pembatasan program dapat dipenuhi pada pertemuan berikutnya. Seperti yang Anda ketahui, pertemuan berikutnya (pertemuan kedua dari yang terakhir tahun ini) akan diadakan pada bulan November. Powell menguraikan bahwa dalam pernyataan FOMC, pelaku pasar mungkin mendapatkan petunjuk bahwa regulator dapat memulai pengurangan QE pada pertemuan berikutnya, yang dijadwalkan pada bulan November.

Namun, trader juga harus memperhatikan dot plot FOMC.

Pada bulan Juni, proyeksi dot plot menunjukkan bahwa 13 dari 18 anggota mendukung "setidaknya satu kenaikan suku bunga pada akhir tahun 2023". Menariknya, berdasarkan hasil pertemuan Maret, hanya 7 pejabat yang mendukung skenario seperti itu. Bulls terangkat oleh fakta bahwa 11 dari 18 anggota memperkirakan setidaknya dua kenaikan suku bunga pada akhir 2023. Sementara itu, 7 dari 18 anggota Fed pada bulan Juni memperkirakan kenaikan suku bunga tahun depan (pada bulan Maret, empat anggota regulator mengakui kemungkinan seperti itu). Pada bulan September, regulator menyatakan tone yang lebih hawkish pada kebijakan moneter

Jadi, berdasarkan prakiraan dot plot yang dirilis kemarin, 9 anggota memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga pertama akan terjadi pada 2022, dan sembilan lainnya percaya bahwa itu mungkin terjadi pada 2023. Sementara itu, regulator mengakui akan menaikkan federal fund rate tiga kali pada tahun 2023.

Jadi, terlepas dari gelombang virus Corona yang sedang berlangsung, laporan Nonfarm Payrolls yang lemah dan data inflasi yang kontradiktif, regulator AS secara bertahap beralih ke sikap yang lebih hawkish pada suku bunga utama. Selain itu, Jerome Powell untuk pertama kalinya menguraikan tanggal tertentu untuk pengurangan QE. Fed kemungkinan akan mengurangi pembelian aset pada bulan November. Meski jelang pertemuan September, banyak pakar mengira hal itu mungkin terjadi pada bulan Desember. Dolar AS kemungkinan akan mengambil keuntungan dari situasi ini.

Reaksi trader terhadap hasil pertemuan tidak tampak meskipun Fed membuat beberapa pernyataan penting. Setelah naik ke 93.50, Dolar AS mulai menurun. Rupanya, tidak dapat naik lebih tinggi karena para trader menggunakan 'pendekatan beli berdasarkan rumor, jual berdasarkan fakta'. Menjelang pertemuan, mata uang AS tumbuh di seluruh tempat. Namun, setelah pengumuman hasil pertemuan, Dolar AS tergelincir. Investor juga memperhatikan pernyataan Jerome Powell tentang risiko ekonomi yang terkait dengan virus Corona. Pemulihan ekonomi masih tergantung pada situasi epidemiologis. Dia juga menekankan bahwa level suku bunga saat ini akan tetap sampai ekonomi mencapai ketenagakerjaan penuh dan inflasi tetap dalam level target 2% untuk beberapa waktu. Mempertimbangkan laporan terbaru tentang pasar tenaga kerja dan inflasi, pernyataan Powell memberikan bahan untuk dipikirkan.

Greenback mendapatkan momentum setelah pertemuan Fed. Sementara itu, pasangan Euro/Dolar kemungkinan akan naik juga di tengah penguatan mata uang AS. Saat ini, Euro lebih lemah dari Dolar AS karena ketidakpastian atas sikap ECB terhadap kebijakan moneter. Sikap berbeda dari Fed dan ECB akan terus memberikan tekanan pada EUR/USD, mendorong pasangan ke bawah. Pertumbuhan pasangan saat ini kemungkinan akan menjadi koreksi setelah hampir seminggu penurunan.

Dalam jangka menengah, disarankan untuk membuka posisi short jika pasangan menurun sebagai bagian dari koreksi. Indikator teknikal menunjukkan bahwa pasangan ini terletak di antara garis tengah dan bawah dari indikator Bollinger Bands, serta menaikkan indikator Ichimoku, yang memberikan sinyal bearish. Bears mendorong kuotasi ke garis bawah Bollinger Bands (1.1680) kemarin tetapi menahan diri untuk menguji level ini. Jika level ini ditembus, pasangan dapat melanjutkan pergerakan ke bawah. Level support berikutnya adalah 1.1664 (terendah tahunan) dan 1.1580 (garis bawah Bollinger Bands, yang bertepatan dengan batas bawah Kumo Cloud pada grafik mingguan).