Note

Sudah Ambrol 1,5%, Bagaimana Nasib Emas Antam Pekan Ini?

· Views 36

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. jeblok pada pekan lalu, mengikuti pergerakan harga emas dunia. Padahal, emas dunia sebelumnya diprediksi bisa melesat lagi, tetapi nyatanya malah berbalik arah, dan menyeret turun Antam.

Lantas, bagaimana peluangnya pekan ini?

Sementara pada perdagangan hari ini, Senin (13/9/2021), harga emas Antam stagnan, setelah merosot Rp 14.000/gram pekan lalu. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 929.000/batang sama dengan harga akhir pekan lalu. Emas ini secara persentase merosot nyaris 1,5% dalam sepekan. 


Penurunan tersebut lebih sedikit ketimbang emas dunia yang jeblok hingga lebih dari 2% ke US$ 1.787,34/troy ons. Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia mampu bertahan di atas US$ 1.800/troy ons, yang membuat banyak analis memprediksi emas dunia bisa terbang lebih tinggi. Tetapi nyatanya justru kembali jeblok.

Baca:
Ini Dia 5 Saham Big Cap LQ45 Pencetak Cuan Gede

Tekanan datang dari indeks dolar AS yang menguat 0,59% ke 92,582, kemudian yield obligasi AS (Treasury) tenor 10 tahun naik 1,71 basis poin ke 1,342%.

Emas dunia berdenominasi dolar AS, ketika the greenback menguat maka harganya akan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sehingga permintaan berisiko turun, dan harga emas pun tertekan.

Selain itu, emas juga merupakan aset safe haven, sama dengan Treasury AS. Tetapi emas tidak memberikan imbal hasil seperti Treasury. Sehingga, ketika yield Treasury naik, emas menjadi kurang menarik.

Untuk pekan ini, para analis memprediksi emas dunia tidak akan kemana-mana. Survei mingguan yang dilakukan Kitco terhadap 15 analis di Wall Street menunjukkan sebanyak 9 orang atau 60% memberikan outlook netral. Kemudian 3 orang memberikan proyeksi bullish (tren naik), dan yang memberikan prediksi bearish (tren turun) juga sama 3 orang.

Dengan demikian, jika prediksi tersebut tepat, maka emas Antam juga kemungkinan tidak akan banyak bergerak di pekan ini. 

Sementara itu survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street menunjukkan hasil yang berbeda. Dari 494 partisipan sebanyak 55% memprediksi bullish, 26% bearish, dan sisanya netral.

Meski pelaku pasar mayoritas memberikan outlook bullish, tetapi jumlah yang berpartisipasi dalam survei kali ini merupakan yang terendah sejak Mei 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Baca:
'Ramalan' Emas Minggu Ini: Siap-siap, Harga Bisa Naik!

[Gambas:Video CNBC]

(pap/pap)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.