Note

Inflasi Euro Cetak Laju Tertinggi Dalam Satu Dekade

· Views 20

Pasangan mata uang EUR/USD melambung lebih dari 0.3 persen dalam perdagangan hari Selasa ini (31/8/2021). Euro juga terpantau tangguh versus beragam mata uang mayor lain, lantaran kenaikan laju inflasi tahunan Zona Euro bulan Agustus 2021 yang mencapai rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir. Tapi analis menilai data tersebut takkan mendorong ECB mengubah kebijakannya dalam waktu dekat.

Inflasi Euro Cetak Laju Tertinggi Dalam Satu Dekade

Eurostat mengestimasikan laju inflasi tahunan Zona Euro mencapai 3.0 persen (Year-on-Year) pada Agustus 2021, naik dari 2.2 persen pada bulan Juli. Ini merupakan laju inflasi konsumen tertinggi sejak tahun 2011. Sementara itu, laju inflasi inti -yang mengecualikan harga barang volatile seperti energi, makanan, alkohol dan tembakau- menorehkan kenaikan 1.6 persen. Padahal laju inflasi inti pada bulan Juli hanya 0.7 persen.

Harga energi berdampak paling besar pada laju inflasi Zona Euro, dengan kenaikan sebanyak 15.4 persen. Akan tetapi, kelompok barang lain juga mengalami kenaikan harga signifikan. Harga tembakau, alkohol dan makanan meningkat 2 persen, sedangkan biaya jasa meningkat 1.1 persen.

Baca Juga:   BERITA SAHAM HARI SELASA 27/04/2021 - KEMENKEU RAIH PENGHARGAAN 6TH CLIMATE BOND 2021

Lebih penting lagi, harga barang-barang industri non-energi mencatat kenaikan 2.7 persen. Data ini mengisyaratkan bahwa kenaikan harga barang yang ditanggung produsen akibat masalah-masalah dalam rantai pasokan global selama pandemi, kini mulai “disalurkan” ke tangan konsumen.

Bank sentral Eropa (ECB) dalam pernyataan kebijakan sebelumnya memaparkan bahwa tekanan inflasi tahun ini hanya bersifat sementara saja, karena timbul akibat pembukaan kembali aktivitas ekonomi pasca-lockdown. Namun, lonjakan inflasi konsumen dalam beragam kelompok barang ini dapat memotivasi kubu hawkish ECB untuk mendesak agar bank sentral mengurangi stimulus moneter.

Sejumlah analis menilai ECB takkan mengubah kebijakannya meski laju inflasi meninggi saat ini, sehingga euro tak menguat terlalu pesat pasca-rilis data. Meski demikian, perkembangan inflasi patut dipantau karena terdapat indikasi kenaikan inflasi yang lebih berkelanjutan.

Bert Colijn dari ING mengatakan, “Terlepas dari lonjakan dalam inflasi inti dan kenaikan lebih lanjut dalam inflasi utama, (data) ini tidak siap untuk menggoyahkan ECB menuju sikap yang lebih hawkish menjelang rapat (kebijakan moneter) September pada pekan depan.”

Baca Juga:   Trump Tak Ajak Serang Iran Lagi, Dolar AS Meroket

“Satu pertanyaan besar adalah seputar disalurkannya kenaikan harga input dan transportasi untuk barang-barang, yang sejauh ini masih moderat tapi tekanan harga mulai abnormal selama beberapa bulan belakangan ini. Lainnya adalah apakah pembukaan kembali sektor jasa masih akan mengakibatkan kenaikan harga seperti yang kita saksikan setelah gelombang (COVID) pertama,” tambah Colijn, “Kami mulai melihat sejumlah bukti (penyaluran kenaikan harga) itu di restoran dan hotel, tetapi belum pada paket liburan. Ada beberapa bukti bahwa efek ini akan mulai semakin menonjol menjelang akhir tahun, jadi tunggu saja: inflasi punya potensi untuk naik lebih tinggi lagi dari sini.”

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.