Kami memiliki visi yang sama dalam memberikan ruang bagi konsumen energi untuk berpartisipasi dalam pengadaan energi terbarukan dan mempercepat capaian target energi terbarukan Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Bertepatan dengan peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia, sejumlah perusahaan nasional dan multinasional dari berbagai sektor industri menyatakan dukungan untuk mengakselerasi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Pernyataan dukungan tersebut disampaikan secara virtual pada acara peluncuran pernyataan aspirasi bersama bertema, “Supporting Indonesia Renewable Energy Transition through Commercial and Industrial Sectors Collaboration”, yang dikoordinasikan dan diselenggarakan oleh Clean Energy Investment Accelerator (CEIA) Indonesia.

“Kami memiliki visi yang sama dalam memberikan ruang bagi konsumen energi untuk berpartisipasi dalam pengadaan energi terbarukan dan mempercepat capaian target energi terbarukan Indonesia," kata Co-lead CEIA Indonesia dan Country Director Allotrope Partners Gina Lisdiani lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

Gina mengatakan anggota kelompok kerja Corporate Buyer CEIA Indonesia dan rantai pasok mereka dapat memainkan peran yang kuat dalam berbagi pengetahuan dan mendukung replikasi pengalaman pengadaan EBT di pasar lain tempat mereka beroperasi. Komitmen itu juga sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk memenuhi 23 persen bauran EBT pada tahun 2025.

Sebanyak 13 perusahaan yang juga menjadi bagian dari Kelompok Kerja Corporate Buyer CEIA Indonesia, menyatakan kesediaan mereka untuk bermitra dengan Pemerintah Indonesia, sektor keuangan, mitra utilitas, dan pemangku kepentingan pasar lainnya untuk bersama mencapai tujuan energi terbarukan di Indonesia.

Kelompok kerja tersebut terdiri dari Danone Indonesia, Amazon, Body Shop, Columbia, grup H&M, Multi Bintang Indonesia, New Balance, Nike, Nutrifood, REI, Schneider Electric, Six Senses, dan VF Corporation

Sinergi yang terjalin, ke depannya diharapkan dapat mengakselerasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia sekaligus menjadi peluang investasi dan membuka lapangan kerja baru, sehingga Indonesia dapat mencapai 50 persen bauran EBT pada saat memperingati ulang tahun ke-100 kemerdekaan Indonesia pada 2045.

Sementara itu, sebagai bagian dari kelompok kerja Corporate Buyer CEIA Indonesia, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia Ratih Anggraeni menjelaskan bahwa langkah itu diambil sebagai bagian dari komitmen global untuk menjawab isu perubahan iklim yang saat ini telah menjadi tantangan sistemik dunia.

“Kami berkomitmen mendukung Pemerintah Indonesia dan terbuka untuk berkolaborasi dalam upaya mempercepat transisi penggunaan energi terbarukan di Indonesia melalui penguatan kebijakan dan peraturan, serta program yang mendukung munculnya opsi-opsi pengadaan energi terbarukan yang kompetitif dan inovatif," ujar Ratih.

Sebagai bentuk implementasi dari komitmen tersebut, Danone Indonesia mengembangkan berbagai inisiatif dan upaya kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

Danone Indonesia menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat terpasang di seluruh atap pabrik Danone-AQUA pada tahun 2023 dengan total kapasitas sistem lebih dari 15 MWp dan mampu menghasilkan listrik sebesar 21 GWh serta mengurangi emisi karbon sebesar 16.633 ton CO2 per tahun. Selanjutnya, secara bertahap di seluruh pabrik Sarihusada dan Nutricia hingga tahun 2025.

Sebelumnya, Danone Indonesia sebagai anggota dari European Business Chambers of Commerce (EuroCham) Indonesia juga menjadi bagian dari kerja sama antara EuroCham dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terkait advokasi dan kerja sama pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Baca juga: Pemerintah diminta tingkatkan anggaran energi terbarukan
Baca juga: Penggunaan masif PLTS atap harus lindungi empat pihak
Baca juga: Begini strategi Pertamina tingkatkan porsi energi baru terbarukan


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2021