Note

Saham Ritel Ngos-ngosan, Masih Ada Harapan Diborong?

· Views 30

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pemeringkatan global yang berbasis di AS dan London, Fitch Ratings, menerangkan kondisi pandemi Covid-19 akan berpengaruh pada pemeringkatan emiten atau perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) di sejumlah segmen bisnis tertentu.

Fitch menyoroti dampak pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terhadap perusahaan penjualan mobil (ritel otomotif) yang bergantung pada pelanggan, dan pedagang eceran (ritel konsumer) serta pemilik mal ritel.

Sektor-sektor yang disebutkan tadi kemungkinan besar akan berpengaruh, terutama jika semi-lockdown (pembatasan aktivitas wilayah) diperpanjang lebih lama lagi.

Kendati demikian, masih adakah harapan untuk saham emiten ritel untuk diborong investor?


Baca:
Teka-teki Terkuak! Alasan Saham DCII Salim-SRIL Masih Dikunci

Head of Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya mengungkapkan di tengah lesunya saham emiten ritel akibat pandemi, memang akan sangat berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan yang mempunyai utang tinggi.

Kendati demikian, kata Hariyanto investor bisa melirik kepada perusahaan-perusahaan yang likuiditas perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai utangnya.

"Company yang tidak punya utang adalah Ace Hardware [ACES] dan Ramayana [RALS]. Di mana mereka punya posisi net cash, jadi cash mereka lebih tinggi dibandingkan nilai utang," jelas Hariyanto dalam Program Investime CNBC Indonesia TV, dikutip Kamis (29/7/2021).

Adanya PPKM Level 4 ini, kata Hariyanto sudah pasti akan berimbas terhadap kinerja keuangan perusahaan ritel, meskipun sudah memiliki benteng atau backup dari konglomerasi sekalipun.

Pasalnya laba perusahaan ritel sangat bergantung terhadap konsumsi masyarakat, sementara di tengah ketidakpastian saat ini, masyarakat cenderung menahan konsumsi.

"Karena kalau kita lihat masyarakat saat ini cenderung defensif, karena ketidakpastian cukup tinggi. Meskipun perusahaan di backup konglomerasi, kinerja akan berdampak karena kasus covid," ujar Hariyanto.

"Walaupun pemerintah memberikan bansos seperti beras dan bantuan sosial tunai (BST), masyarakat akan menahan spending dan akan berdampak ke laba bersih company ritel," kata Hariyanto melanjutkan.

Baca:
Siap IPO, Ini Bisnis Keluarga Haji Leman Bos Barito Putera

Kendati demikian, bagi perusahaan ritel yang bekerjasama dengan super apps, atau e-commerce akan berdampak positif terhadap penjualan mereka ke depan, kinerja keuangan diperkirakan akan tumbuh positif.

Hariyanto memprediksi kinerja keuangan perusahaan ritel akan merosot di akhir tahun ini, karena belum ada kejelasan kapan PPKM Level 4 akan dihentikan.

"Ini sudah satu bulan, berarti satu bulan mereka sudah hilang penjualannya, sementara harga sewa, employee masih berlangsung. Itu akan akan berpengaruh ke laba mereka."

"Tentu, kita melihat hal ini dan melihat penjualan laba bersih di 2021 ini akan lebih jelek atau turun compare to kuartal sebelumnya atau last year. Jadi tentu akan terjadi penurunan [...] kita melihat masih ada downgrade laporan keuangan mungkin di bulan Oktober atau awal November," tuturnya.

Adapun sebelumnya, dalam keterangan resmi bertajuk Non-Rating Action Commentary, Fitch Ratings menyampaikan bahwa mereka percaya penyebaran varian Covid-19 yang lebih menular akan mengancam prospek pertumbuhan perusahaan di Indonesia.

Fitch menerangkan bahwa rating pemeringkatan emiten atau perusahaan publik di BEI akan sangat berpengaruh pada beberapa segmen bisnis, seperti perusahaan penjual mobil (ritel otomotif) yang bergantung pada pelanggan atau pedagang eceran (ritel konsumer) dan pemilik mal ritel.

Tak hanya itu, rating pemeringkatan juga akan berpengaruh ke emiten-emiten dengan likuiditas rendah. Sektor-sektor yang disebutkan tadi kemungkinan besar akan terpengaruh, terutama jika semi-lockdown (pembatasan aktivitas wilayah) diperpanjang lebih lama lagi

Baca:
Terungkap! Ini Penyebab Harga Saham Big Cap Tak Bergairah

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.