Note

NFP Meleset Signifikan, Greenback Jatuh ke Terendah Multi-bulan

· Views 21

Indeks dolar AS (DXY) anjlok sekitar 0.6 persen ke kisaran 90.30-an -level terendahnya sejak Februari- seusai rilis data Nonfarm Payroll malam ini (7/5/2021). Angka NFP meleset terlalu jauh dari ekspektasi konsensus, sehingga semakin menggugurkan harapan untuk kenaikan suku bunga Amerika Serikat. Greenback pun melemah massal dalam semua pasangan mata uang mayor, kecuali USD/CAD yang juga menghadapi laporan ketenagakerjaan buruk dari Kanada.

NFP Meleset Signifikan, Greenback Jatuh ke Terendah Multi-bulan

US Bureau of Labor Statistics melaporkan bahwa payroll non-pertanian hanya bertambah 266k dalam bulan April 2021, alih-alih naik 978k sesuai ekspektasi konsensus. Data payroll bulan Maret juga direvisi turun drastis menjadi 770k saja dari lebih dari 900k.

Selaras dengan berbagai kekecewaan ini, tingkat pengangguran Amerika Serikat meningkat lagi dari 6.0 persen menjadi 6.1 persen. Padahal, pelaku pasar sebelumnya berharap tingkat pengangguran dapat turun sampai 5.8 persen.

Katherine Judge, seorang ekonom dari CIBC Capital Markets, mengatakan bahwa kelemahan terpantau secara luas dalam laporan ketenagakerjaan AS kali ini. Ia mengatakan, “Kami tetap pada pandangan kami bahwa akan ada kenaikan pekerjaan yang lebih kuat ke depan, tetapi data hari ini tidak akan mengusik nada dovish The Fed.”

Baca Juga:   Yuan, Dolar Menurun Karena Trump Menampar 10% Tarif Lebih Banyak Barang China

Pada pengumuman kebijakan bulan Maret, Federal Reserve mengatakan akan membiarkan suku bunga dan quantitative easing tetap dalam tingkat saat ini hingga mereka yakin bahwa pasar tenaga kerja berada dalam jalur pemulihan yang berkelanjutan. Data NFP ini mendukung pendapat dovish tersebut, sekaligus menggugurkan harapan akan tapering dan kenaikan suku bunga yang digadang-gadang oleh pelaku pasar.

“Kami memperkirakan pemulihan pekerjaan untuk berlanjut selama beberapa bulan mendatang, tetapi laporan ini menggarisbawahi bahwa The Fed akan tetap sabar untuk sementara waktu terkait penurunan skala akomodasi (quantitative easing),” kata Sarah House, ekonom senior dari Wells Fargo Securities.

Dengan proyeksi kebijakan The Fed relatif stagnan selama beberapa waktu ke depan, USD semakin tertekan terhadap beragam mata uang lain yang bank sentralnya bersikap lebih optimistis. GBP/USD langsung melonjak lebih dari 0.6 persen ke kisaran 1.3980-an, sementara USD/JPY tumbang sekitar 0.5 persen ke kisaran 108.55.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.