Note

Kasus COVID India Melonjak, Harga Minyak Tertekan

· Views 15

Harga minyak mentah dunia mengawali perdagangan awal pekan (19/April) dengan pelemahan cukup signifikan yang ditandai dengan terbentuk gap turun karena munculnya kembali kekhawatiran terhadap penyebaran kasus COVID-19 di India baru baru ini. Harga minyak Brent saat ini diperdagangkan pada kisaran $66.10 per barrel, berusaha menjauhi level terendah harian pada $65.83 per barrel yang tersentuh beberapa waktu lalu.

Kasus COVID India Melonjak, Harga Minyak Tertekan
Kondisi serupa juga terlihat pada pergerakan minyak WTI (West Texas Intermediate) yang saat ini diperdagangkan pada kisaran $62.85 per barrel atau melemah 0.3 persen dari harga open harian. Secara garis besar, harga minyak tetap berada di dekat level tertinggi namun peningkatan kasus virus Corona di India berpotensi akan mengarah pada langkah pembatasan baru yang akan memukul permintaan minyak.

India dengan populasi terbesar kedua dunia dan salah satu konsumen utama minyak melaporkan adanya lonjakan sebanyak 261,500 kasus virus Corona pada hari Minggu. Kondisi ini menjadikan India sebagai negara terbesar kedua setelah Amerika Serikat dengan kasus infeksi tertinggi dunia.

Lonjakan kasus virus Corona di India sepanjang pekan lalu disebut sebut karena dipicu oleh festival keagamaan Kumbh Mela di utara kota Haridwar telah membuat jutaan orang berkumpul di sepanjang aliran sungai Gangga. Hal ini tak pelak menjadi awal penyebab kembali meroketnya kasus virus Corona di India.

“Dengan adanya lonjakan kasus virus Corona di India dan Jepang maka ambisi bullish pelaku pasar akan terhambat. Alhasil banyak investor minyak melakukan aksi profit taking posisi Long”, kata Stephen Innes, kepala strategi pasar di Axi.

Tidak hanya India, Jepang pun turut mengalami kenaikan cukup signifikan kasus harian COVID-19. Jepang memang memiliki kasus virus Corona yang jauh lebih sedikit dibandingkan negara negara lainnya, namun kekhawatiran terhadap potensi munculnya gelombang baru virus Corona semakin meningkat.

Dalam survey terbaru, perusahaan perusahaan Jepang menyakini negara perekonomian terbesar ketiga dunia itu akan mengalami putaran keempat gelombang infeksi virus Corona. Apabila skenario ini terjadi maka sektor bisnis dan konsumsi Jepang akan kembali terpukul. Hal inilah yang turut menjadi katalis negatif bagi pergerakan harga minyak mentah dunia.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.