Note

IEA Tingkatkan Proyeksi Permintaan Minyak Global pada 2021

· Views 7

Bisnis.com, JAKARTA – The International Energy Agency (IEA) memprediksi terjadinya pertumbuhan konsumsi minyak dunia. Hal ini akan terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi global dari pandemi virus corona.

Dalam laporan bulanannya, IEA meningkatkan outlook konsumsi minyak pada tahun ini sebesar 230.000 barel per hari menjadi 5,7 juta barel per hari di tengah kondisi ekonomi yang lebih kuat di AS dan China. Proyeksi ini juga mengembalikan dua pertiga permintaan minyak yang hilang pada tahun 2020.

IEA menjelaskan, total cadangan minyak yang menggunung pada tahun lalu akibat pandemi virus corona kini telah berkurang. Hal tersebut terjadi seiring dengan proses vaksinasi yang terus berjalan dengan cepat.

“Selain itu, ekonomi global pada saat ini juga berada dalam kondisi yang lebih baik,” demikian pernyataan IEA dikutip dari Bloomberg, Kamis (15/4/2021).

Data IEA menyebutkan, jumlah cadangan minyak pada negara-negara maju hanya berselisih 28,3 juta barel di atas rerata cadangan pada periode 2016 – 2020.

Meski demikian, pasar minyak mentah masih akan menghadapi kondisi tenang yang bersifat sementara akibat gelombang penyebaran virus corona yang kembali terjadi di India dan Brasil.

Gelombang penyebaran tersebut berpotensi menggerus permintaan minyak ditengah rencana penambahan produksi yang akan dilakukan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (The Organization of the Petroleum Exporting Countries/ OPEC) dan sekutunya atau OPEC+ mulai bulan depan.

Dalam pertemuan awal April lalu, OPEC bersama Rusia dan produsen sekutu lainnya sepakat untuk mengurangi pembatasan produksi sebesar 350.000 barel per hari (bph) pada Mei, 350.000 barel per hari lagi pada Juni, dan lebih lanjut 400.000 barel per hari atau lebih pada Juli.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, pemangkasan yang diterapkan oleh OPEC+ akan sedikit di atas 6,5 juta barel per hari mulai Mei, dibandingkan dengan sedikit di bawah 7 juta barel per hari pada April.

Prospek penambahan pasokan minyak juga muncul dari Iran yang terus meningkatkan penjualannya ke China. Hal tersebut terjadi ditengah sanksi yang dijatuhkan pada Iran.

Iran memproduksi sebesar 2,3 juta barel minyak mentah per harinya pada Mret lalu. IEA memperkirakan, jumlah ini dapat bertambah sebesar 1,5 juta barel per hari apabila Iran dan AS dapat mencapai kesepakatan yang mengangkat larangan ekspor Iran.

Meski dibayangi dengan penambahan pasokan, IEA meyakini jumlah cadangan minyak global akan berkurang signifikan pada paruh kedua tahun ini. OPEC diperkirakan perlu menambah produksinya sebesar 2 juta barel per hari untuk memenuhi pertumbuhan permintaan ini.

IEA juga meningkatkan proyeksi permintaan minyak dari AS sebesar 360.000 barel per hari untuk kuartal II/2021 dan 370.000 barel per hari pada kuartal III/2021. Tingkat permintaan dari China juga diprediksi akan bertambah sebesar 160.000 barel per hari pada tahun ini.

“Pengiriman bahan bakar di AS tengah menanjak seiring dengan kemajuan proses vaksinasi dan turunnya angka infeksi virus corona,” demikian kutipan laporan IEA.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.