Ada Peningkatan Nasabah, Proyeksi Transaksi dan Trading Bestprofit Futures Surabaya Tumbuh Hingga 80%

Perusahaan pialang berjangka, PT Bestprofit Futures Surabaya, di tahun 2020 mengalami peningkatan jumlah nasabah yang signifikan, yaitu tumbuh 26% atau mencapai 191 nasabah. Sedangkan di Januari - Februari 2021, ada nasabah baru sebanyak 21 orang.

Hal itu membuat Bestprofit memproyeksikan volume transkasi maupun trading akan meningkat 70 - 80%. "Apalagi ada proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi setelah pandemi di tahun 2021 ini," kata Kiki Kurniadin, Pimpinan Cabang Bestprofit Futures Surabaya, Rabu (17/3/2021).

Kiki mengatakan, dari jumlah nasabah tersebut, total volume transaksi di tahun 2020, mencapai 43.655 lot atau tumbuh 46,73% dibandingkan 2019.

"Peningkatan nasabah maupun volume transaksi itu dipicu oleh banyaknya orang yang melakukan work from home dan sistem trading sekarang sudah pakai gadget jadi dimanapun tidak menghambat,” tambah Kiki.

Untuk tahun 2021 ini, banyak momen yang akan menjadi potensi pasar terutama komoditas emas. Di antaranya seperti adanya musim pernikahan di India yang memicu permintaan emas yang lebih tinggi pada September.

"Nah saat ini adalah waktunya untuk membeli emas dan menunggu harganya naik pada September - November tersebut karena dampak dari momen di India. Belum lagi ada akhir tahun biasanya di Amerika Serikat banyak orang menarik dolarnya ini membuat harga emas meningkat, disambung lagi momen Imlek,” ungkap Kiki.

Potensi lain, adanya program vaksinasi pemerintah yang terus dipercepat termasuk rencana adanya vaksin mandiri yang diharapkan ekonomi dapat segera bangkit.

Hal tersebut pun dapat menjadi peluang mengingat selama pandemi pun terjadi peningkatan transaksi, apalagi setelah ekonomi bangkit.

"Sebelumnya nasabah yang hanya di rumah saja berani memasukan uangnya, maka dengan ekonomi yang terus bergerak kami yakin nasabah akan lebih berani. Untuk itu tahun ini target kami volume transaksi bisa 100.000 lot,” jelas Kiki.

Transaksi di Bestprofit, saat ini sebanyak 90% merupakan emas dan loco gold. Sisanya adalah Hang Seng dan Nikkei.

Dicetak ulang dari Tribunnews, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli